SOSIALISASI PENGAWASAN PEMILU PANWASLU PRABUMULIH BARAT, BANGKITKAN SEMANGAT DAN KESADARAN HAK PILIH GENERASI MILENIAL
|
SOSIALISASI PENGAWASAN PEMILU PANWASLU PRABUMULIH BARAT, BANGKITKAN SEMANGAT DAN KESADARAN HAK PILIH GENERASI MILENIAL
Prabumulih, 10 November
Menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak, Panwaslu Kecamatan Prabumulih Barat mengadakan kegiatan ‘Sosialisasi Pengawasan Pemilu Peran Generasi Milenial, Organisasi Kepemudaan, dan Tokoh Masyarakat se-Kecamatan Prabumulih Barat pada Ahad, 10 November 2024 di Hotel Central City Prabumulih. Acara ini bertujuan untuk menimbulkan kesadaran dan kepekaan yang tinggi pada remaja/pemuda yang telah berusia 17 tahun ke atas dalam hal penggunaan hak pilih mereka pada Pilkada Serentak 27 November 2024 di Kota Prabumulih. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk membankitkan semangat kepada para organisasi-organisasi kepemudaan dan masyarakat dalam berpartisipasi dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya proses Pilkada di Prabumulih khususnya.
Acara dibuka oleh Ketua Panwascam Prabumulih Barat, yaitu Roberto yang didampingi beberapa panwascam lainnya seperti Sumarno, dan Yusuf Umari. Pada kesempatan acara ini, turut disertai narasumber yaitu Ayat Pasrah dari Muhammadiyah dan Andre dari KAHMI. Pada pemaparan oleh Ayat Pasrah, ia berkata bahwa Generasi ini disebut juga generasi Y, lahir pada 1981-1996 (saat ini berusia 24-39 tahun). Kemudian disebut generasi milenial karena generasi ini pernah melewati millennium kedua sejak teori generasi ini pertama kali dikemukakan oleh Karl Mannheim pada tahun 1923. Generasi milenial ini lahir bersamaan dengan munculnya teknologi informasi dan komunikasi yang membuat mereka mengenal gawai, mengakses komputer dan memiliki sosial media.
“ Jumlah generasi Z di Indonesia mencapai 75,49 juta jiwa atau 27,94% dari total populasi penduduk Indonesia. Generasi Z adalah kelompok penduduk yang lahir pada tahun 1997–2012“ ucapnya . Menurutnya, berbeda dengan generasi milenial, generasi Z lebih cenderung kurang peduli dan peka terhadap pelaksanaan demokrasi pemilu dan pilkada di negeri ini. Tetapi hal tersebut dibantah dan disanggah oleh seorang peserta sosialisasi yang bernama Tomas yang merupakan mahasiswa di Prabumulih. “ Kami tidak setuju dengan yang Bapak sampaikan kalau kami tidak peduli dan tidak ada keinginan sama sekali terhadap Pilkada, tapi kami tidak tahu melalui apa kami terlibat dalam proses pelaksanaan Pilkada dan bagaimana kami bertindak jika ada yang menyerahkan kami uang, ya kami terima saja, “ ujarnya di hadapan semua. Sontak semua peserta takjub dan memberikan tepuk tangan.
Narasumber menanggapi hal itu dengan baik dan menyatakan kepercayaannya kembali kepada para mahasiswa yang tergolong Gen Z terkait perhatian mereka pada penggunaan hak pilih. Panwascam Prabumulih Barat turut menjelaskan bagaimana peran mahasiswa dalam mengawasi pelaksanaan Pilkada, salah satunya adalah dengan memberikan laporan langsung kepada pihak berwenang seperti Bawaslu jika ditemukan adanya pelanggaran pemilu.
Pada kegiatan ini, sebanyak 24 orang peserta diundang yang berasal dari 6 kelurahan yang ada di Kecamatan Prabumulih Barat. Bawaslu kota turut hadir menghadiri acara ini dari Divisi HP2H dan Humas. Bawaslu mengharapkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Panwascam dapat terserap dengan maksimal output-output positifnya. Lebih daripada itu juga diharapkan generasi Z memiliki antusiasme yang tinggi pada pesta demokrasi dengan menularkan pengetahuannya akan peran partispatifnya pada Pilkada kepada teman dan keluarga. [fr]
fr