SOROTI PERAN MILENIAL DAN GEN-Z DI ERA DIGITAL, BAWASLU PRABUMULIH SERAHKAN LAPORAN AKHIR KEHUMASAN 2024
|
SOROTI PERAN MILENIAL DAN GEN-Z DI ERA DIGITAL, BAWASLU PRABUMULIH SERAHKAN LAPORAN AKHIR KEHUMASAN 2024
Jakarta, 16 Januari 2025
Bawaslu Kota Prabumulih bersama Bawaslu Provinsi Sumatera Selatan secara resmi menyerahkan Laporan Akhir Kehumasan Tahun 2024 kepada Tenaga Ahli Bawaslu Republik Indonesia. Penyerahan berlangsung secara simbolis di kantor Bawaslu RI, Jakarta, pada Kamis, 16 Januari 2025. Laporan Akhir Kehumasan yang diserahkan Bawaslu Prabumulih adalah dokumen yang memuat hasil kerja, evaluasi, dan capaian aktivitas kehumasan dalam satu tahun, termasuk strategi komunikasi, pengelolaan media sosial, dan penanganan isu publik.
Kegiatan ini menjadi bentuk akuntabilitas publik dan evaluasi terhadap seluruh kegiatan kehumasan yang telah dilaksanakan selama tahun 2024, terutama dalam mendukung pelaksanaan tahapan Pemilihan Serentak 2024. Penyerahan laporan ini juga menjadi momen refleksi terhadap peran strategis kehumasan di tubuh Bawaslu, yang saat ini tidak hanya menjadi jembatan komunikasi antara lembaga dan masyarakat, tetapi juga bertransformasi sebagai ujung tombak literasi pemilu di era digital. Ini pula merupakan upaya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap proses demokrasi dan pemilu melalui media digital dan platform daring.
Dalam sambutannya, perwakilan Bawaslu Republik Indonesia menegaskan bahwa fungsi kehumasan di era digital tak lagi sekadar menyampaikan informasi secara satu arah. Kini, humas dituntut untuk aktif membangun komunikasi dua arah, responsif terhadap isu yang berkembang di masyarakat, serta adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi.
"Humas kini bukan sekadar corong lembaga, melainkan bagian penting dalam membentuk opini publik, melawan disinformasi, dan memperluas edukasi kepemiluan—khususnya kepada generasi milenial dan Gen Z," ujar perwakilan Bawaslu RI tersebut.
Prospek humas Bawaslu Prabumulih ke depan sangat menjanjikan, seiring meningkatnya ketergantungan masyarakat pada informasi digital. Namun, tantangan yang dihadapi pun semakin kompleks, terutama dalam hal ketersediaan perangkat dan barang dukungan, pengelolaan media sosial, menjaga akurasi pemberitaan, serta memitigasi penyebaran hoaks dan disinformasi politik. Untuk diketahui bahwa disinformasi politik merupakan informasi yang sengaja disebarkan untuk menyesatkan publik dalam konteks kepemiluan, politik, atau kampanye.
Bawaslu Prabumulih menilai, salah satu fokus ke depan adalah penguatan kapasitas SDM kehumasan di tengah generasi milenial dan Gen-Z, pemanfaatan teknologi, serta pengembangan strategi konten yang berbasis data dan inklusif. [FR]
fr